Laman psikoread

Kamis, 30 September 2010

Pengantar Psikodiagnostik

Chaplin: Diagnosa is determinication of the nature of an abnormality or diaseases. (menentukan keadaan jiwa sekarang).

Diagnosa is classification of an individual on the basic of a diaseases or abnormality. (pengelompokan individu yang mempunyai dasar penyakit atau ketidaknormalan)


Diagnosa: suatu ilmu pengetahuan untuk mengetahui, untuk mengenal hal-hal yang berhubungan dengan kejiwaan seseorang.


Prognosa: pengontrolan setelah dilakukan diagnosa, memprediksi, memberikan ramalan untuk masa yang akan datang.

- Interview: untuk menentukan kecenderungan2 perilaku saat itu.

- Tes :diadakan dengan tujuan untuk mendiagnosis berbagai macam kemungkinan melalui tes2 yang sesuai sehingga akan mendapat data/informasi mengenai potensi/gangguan client.

Herman Rorschach: 
Orang pertama mengenalkan psikodiagnostik untuk memenuhi kebutuhan klinis yang bertitik tolak pada kepentingan abnormalitas melalui ink blot test.
Diagnosis “arti sempit”:
Suatu metode untuk menentukan gangguan2 psikis pada individu dengan maksud untuk memberikan treatmen (perlakuan) yang tepat sesuai gangguan yang dialami.
Administrasi: suatu kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Kegunaan Psikodiagnostik:
  • klinis: untuk memeriksa, meneliti potensi pada klien (fokusnya pada usaha mendeteksi gangguan psikis). Di rumah sakit & pusat2 kesehatan mental.
  • legal setting (hukum): membantu proses peradilan agar supaya permasalahan psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Di peradilan, LP, tempat2 rehabilitasi.
  • educational, vocational selection: pemilihan jurusan, rekruitmen, pemilihan pekerjaan.
  • Research setting (penelitian): merupakan pengembangan termasuk up date alat2 penelitian. Di Perguruan Tinggi.
Tujuan Psikodiagnostik:
  1. Memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya; dalam aspek perkembangan intelektual, kepribadian, sosial, emosi. Dapat memahami kebutuhan individu secara optimal.
  2. Mengetahui kelemahan2, keunggulan2, agar kehidupannya dapat dimaksimalkan.
  3. Pemahaman terhadap individu merupakan sarana yang baik bagi keluarga untuk memberikan perlakuan yang tepat.
  4. untuk penempatan pendidikan dan pekerjaan secara tepat.
  5. Untuk kepentingan bimbingan konseling.
  6. Sebagai bahan proses terapi bila dibutuhkan.
Kedudukan psikodiagnostik pada psikologi:
  • Psikologi differensial: membicarakan faktor2 yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya. (umur, lingkungan, pembawaan).
  • Psikologi perkembangan: membicarakan rentang kehidupan manusia. (tes inteligensi).
  • Psikologi industri: membantu dalam dalam rekruitmen, seleksi, placement.
  • Penggunaan statistik: psikodiagnostik tidak berarti apa2 tanpa statistik.
PSIKODINAMIKA (kumpulan anlalisis dari diagnosa).
  • Pemahaman mengenai dinamika kepribadian individu sangat diperlukan untuk menyusun sistematika dari hasil diagnostik yang telah dilakukan.
  • Kuat lemahnya ego yang dimiliki individu:→grafis
  • Kemampuan menyesuaikan diri dalam masyarakat. (BAUM, DAM, HTP)
Proses dalam psikodiagnostik:
Proses Informal: tanpa ada proses prosedural, tidak obyektif karena hanya mengandalkan impresi (pesan) sesaat, dan intuisi.
Jenis kesalahan:
1. Penilai:
  • desas-desus: menilai melalui omongan orang lain.
  • Hello efek: kesan muncul pada saat sikap yang tampak pada orang yang akan dinilai. (senyum/cemberut, dll).
  • Stereotype: berhubungan dengan unsure SARA →prasangka.
  • Ingin memberikan kesan sikap lunak dan penuh toleransi: akibatnya ketepatan penilaian menjadi berkurang.
  • Mood (suasana hati): suasana gembira / sedih menyebabkan ketidak tepatan oleh penilai.
  • Proyeksi: proses penilaian ini dilator belakangi oleh pengalaman sebelumnya.
2. Yang Dinilai
  • karakteristik kepribadian orang pendiam: penuh topeng, manipulatif
  • kecenderungan menampilkan kesan yang sebaik-baiknya, sikap pura-pura
3. Situasi lingkungan:
  • masalah waktu pelaksanaan yang tidak tepat
  • tempat pelaksanaan
  • fasilitas yang tersedia (alat tes)
  • polusi (suasana, bising, dan udara berdebu)
Proses Formal: adalah segala kegiatan yang sistematis dan terarah dalam proses assessment (pengumpulan data) dengan kendali yang cukup ketat atas situasi assesmentnya sehingga diperoleh data yang obyektif.
  • Pendekatan klinis: penggaliannya melalui wawancara yang terstruktur, interview yang mendalam, observasi secara langsung, dokumen pribadi. Perlu juga diberikan tes proyektif berupa gambar. → untuk landasan program terapi.
  • Pendekatan obyektif: penggalian potensi individu menggunakan alat-alat pemeriksaan.
Metode dan Teknik Psikodiagnostik:
Dalam melakukan suatu diagnosa psikologis ada beberapa urutan kerja yang harus diperhatikan:
  1. Mengumpulkan dan mendapatkan data
  2. Menganalisis data.
  3. Mengambil kesimpulan, meliputi deskripsi subjek beserta diagnosa dan prognosa.
Garis Besar Penggunaan Psikodiagnostik:
  1. Observasi: (partisipan/non)
  2. Pengumpulan bahan2 permainan (barang pribadi, puisi, gambar)
  3. Riwayat hidup: 
    • auto anamnesa : dari dalam diri individu
    • allo anamnesa : dari luar diri sendiri
  4. Angket / kuesioner
  5. Wawancara
  6. Test
A. Informasi Tes:
  1. Raven Progressive Matrices / RPM (J.C.Raven;1936 digunakan dalam lingkungan angkatan bersenjata Inggris PD II). Tes ini sebagian besarr mengukur general factor, sedangkan sebagian kecil mengukur ‘spatial aptitude’, ‘inductive reasoning’, dan ‘perceptual accuracy’.
  • Standarrd Progressive Matrices ; terdiri dari 60 soal yang dikelompokkan dalam lima seri,A,B,C,D,E. digunakan untuk orang normal usia 6-65 tahun.
    Aspek yang diukur: mengukur kecerdasan orang dewasa, yang paling banyak diungkap adalah “G” factor.
    Tujuan: untuk mengukur dan menggolongkan tingkat kecerdasan umum subyek.
  • Coloured Progressive Matrices ; terdiri dari 36 soal yang dikelompokkan dalam tiga seri, A, Ab, B. digunakan untuk anak usia 5-11 tahun, anak yang mengalami hambatan mental, dan orang lanjut usia.
    Aspek yang diukur: (-)aspek berpikir logis, (-)kecakapan pengamatan ruang, (-) kemampuan untuk mencari dan mengerti hubungan antara keseluruhan dan bagian2, jadi / termasuk kemampuan analisa dan kemampuan integrasi, dan (-) kemampuan berpikir secara analogi.
    Tujuan: untuk mengungkap taraf kecerdasan bagi anak2 berusi 5-11 th. Disamping itu juga digunakan untuk orang2 yang lanjut usia dan bahkan anak2 defective.
  • Advanced Progressive Matrices (1943) ; terdiri dari dua bagian. Bagian I terdiri dari 12 soal, sedangkan bagian II terdiri dari 36 soal. Digunakan untuk orang normal tanpa batasan waktu / kalau ada batasan waktu_mengukur kecepatan dan ketepatan kemampuan intelektual. Biasanya digunakan untuk subyek usia di atas 11 tahun.
    Aspek2 yang diukur: untuk mengungkap kemampuan efisiensi intelektual. Tes APM ini sesungguhnya untuk membedakan secara jelas antara individu2 yang berkemampuan intelektual lebih dar normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior.
    Tujuan: untuk mengukur tingkat inteligensi, disamping untuk analisis tujuan klinis.
B. Differential Aptitude Test / DAT (George K. Bennet, Harold G. Seashore, Alexander G. Wesman ; untuk maksud mendapat prosedur penilaian yang ilmiah, terintegrasi, dan standard, bagi murid pada grade 8-12.
  • Tes berhitung : Aspek yang diukur: kemampuan berfikir dengan angka, penguasaan hub numeric. Tujuan: untuk melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
  • Tes penalaran : Aspek yang diukur: kemampuan penalaran individu yang bersifat non verbal. Tujuan: untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi hub antara benda2.
  • Tes pola
  • Tes pengertianmekanik
  • Tes cepat dan teliti
C. General Aptitude Test Battery (GATB) 
  • Tes ruang bidang
  • Tes mempersamakan perkakas
  • Tes kecekatan jemari
D. Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) 
  • Tes kode dan ingatan
  • Tes merakit obyek
  • Tes skala dan grafik
  • Tes pemahaman
  • Tes mengutip
  • Tes komponen
  • Tes tabel
  • Tes ungkapan
E. Lain-lain: 
  • Tes dasar pengertian mekanik
  • Tes kraepelin
  • Tes symbol matematika
  • Culture Fair Intelegence Test (CFIT)
  • Skala kecenderungan kepribadian
  • Developmental Tes of Visual Motor Integrastion
  • Test bender gestalt
  • Tes perencanaan
  • Tes perbendaharaan kata
  • Tes apersepsi pekerjaan
  • Tes kecenderungan berprestasi

Pengertian Psikologi Perkembangan


Pengertian Psikologi Perkembangan


Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.


Kegunaan psikologi perkembangan.
Berikut ini akan dikemukakan kegunaan psikologi perkembangan sebagai berikut:
Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia. Untuk memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan, kehendak maupun tingkah laku lainnya.Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri. Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain. Dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.

Pengetahuan Psikiologi Perkembangan, sangat berguna bagi guru, yaitu dengan bekal psikologi perkembangan:
  • Mereka dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu.
  • Mereka dapat memilih metode pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman murid-murid mereka.

Pengertian Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan merupakan cabang dari psikologi. Psikologi (Psychology dari bahasa yunani dari kata “psycho” yang berarti roh, jiwa (daya hidup) dan “logos” berarti ilmu, secara harfiah psikologi berarti “ilmu jiwa”.

Pengertian menurut para ahli:

David G Myers (1996) Psikologi perkembangan “a branch of psychologu that studies physical, coginitive, and social




Kevil L.Seifert & Robert J Hoffnung (1994)
Psikologi Perkembangan “The schientificy study of how thoughts, feeling, personalitu, social relationships, and body of motor skill envolve as an individual grows older”

Linda L Daidoff (1991)
Psikologi Perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati.

M Lenner (1976)
Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak- anak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn dari anak-anak, remaja, sampai dewasa.

Kesimpulan :
Psikologi Perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenik, yaitu mempelajari struktur jasmani, perilaku,maupun fungsi mental manusia sepanjang rentang hidupnya (life span) dari masa konsepsihingga menjelang mati.

Pengertian Psikologi Pekembangan
Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan mati. Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan di bidang berbagai bidang seperti pendidikan dan pengasuhan, pengoptimalan kualitas hidup dewasa tua, penanganan remaja.

Beberapa definisi psikologi perkembangan menurut para ahli :





Menurut Monks, Knoers dan Haditono bahwa “psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang lebih mempersolankan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitik beratkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan.”
Menurut Kartono bahwa “Psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan periode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja sampai periode adolesense menjelang dewasa.

Encyclopedia International : “Developmental psychology is a branch of psychology devoted been placed on the search for those elements of behavior in the child which are thought to be prerequisite for complex adult behavior.”(Psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkana pembahasan tentang perilaku anak secara historic titik berat pembahasannya pada penganalisaan elemen-elemen perilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi syarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks).
Good dalam Dictionary Of Education : “Developmental psychology: the branch of psychology concerned with the course of progressive stages of behavior, considered phylogenetically anda ontogenetically, and including both the phase of growth and of decline, broder in meaning than genetic psychology, though the terms are frequently use interchangeably.”

Dapat disimpulkan bahwa :
Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang membahas tentang arah atau tahapan kemajuan dari perilaku yang mempertimbangkan phylogenetic dan ontogenetic, termasuk semua phase pertumbuhan dan penurunan. Hal ini berarti adanya pembatasan yang lebih luas dari pengertian ilmu jiwa keturunan, walaupun bentuk dan polanya ada persamaannya serta dapat dipertukarkan).

Pengertian Ilmu Jiwa Perkembangan
Psikologi berasal dari bahasa yunani “psyche” yang berarti jiwa dan logos yang berarti jiwa. Jadi secara harfiah psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi tidak mempelajari jiwa itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manisfestasi dan ekspresi dari jiwa tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat dapat di definisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Perkembangan adalah proses perubahan yang lebih dapat mencerminkan sifat-sifat mengenai gejala psikologis yang tampak.
Adapun definisi psikologi perkembangan menurut para ahli adalah sebagai berikut:




  1. Menurut Prof. .Dr. F.J. Monks, Prof.Dr. A.M.P. Kenoers, dan Prof. Dr Siti Rahayu haditoro, psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang lebih mempersoalkan foktor- faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang , dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan. Menurut Dra. Kartini Kartono, psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang memperlajari tingkah laku manusia yang dimulai pada periode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa




Kepribadian II ( tanggal 30 Sept 2010 ) FREUD, Id-Ego-Superego

FREUD, Id-Ego-Superego

Pada pertengahan abad 19, ahli fisika Jerman, Hermann Von Helmholtz merumuskan prinsip tentang pengawetan energi. Prinsip ini menegaskan bahwa energi itu adalah suatu kumpulan, sebagai halnya massa adalah suatu kumpulan. Ia dapat dirubah bentuknya tapi tidak dapat dihancurkan. Kalau energi menghilang dari satu bagian dalam suatu system, ia harus muncul kembali di lain tempat dalam system itu. Misalnya, kalau suatu barang menjadi lebih dingin, sebuah barang lainnya yang berdekatan menjadi lebih panas.
Penyelidikan tentang perubahan-perubahan energi dalam suatu system fisika secara berturut-turut menghasilkan penemuan-penemuan penting dalam lapangan dinamika. Masa limapuluhtahun antara pernyataan Helmholtz tentang pengawetan energi dari teori Albert Einstein tentang relativitas merupakan suatu jaman keemasan bagi soal energi.
Tokoh-tokoh seperti James Maxwell, Heinrich Hertz, Max Planck, Sir Joseph Thompson, Marie and Pierre Curie, James Joule, Lord Kelvin, Josiah Gibbs, Rudolph Clausius, Dmitri Mendeleyev adalah beberapa tokoh besar dalam ilmu fisika modern sesungguhnya telah merubah dunia dengan penemuan-penemuannya mengenai rahasia energi.
Dalam semangat di atas, Sigmund Freud (1856-1939), mengembangkan ilmu jiwa yang dinamis. Ilmu jiwa yang dinamis ini adalah ilmu jiwa yang mempelajari perubahan serta pertukaran energi dalam kepribadian.
Seluruh kepribadian, seperti yang dirumuskan oleh Freud, terdiri dari tiga system yang penting, id, ego dan super-ego

Id
Fungsi satu-satunya dari id adalah untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.
Fungsi id ini menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle). Tujuan dari prinsip kesenangan ini adalah untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.
Dalam bentuk paling mulanya, id adalah suatu alat refleksi, seperti ketika cahaya sampai mata dan menyakitkan maka reflek adalah menutup mata. Jika ketegangan yang terjadi dalam jasad dapat dihilangkan oleh tindakan refleksi, maka tidak perlu perkembangan rohaniah yang lebih tinggi. Tetapi, banyak ketegangan yang tidak dapat ditampung oleh alat refleksi untuk meghilangkannya, mislanya jika terjadi kontraksi lapar dalam perut bayi, kontraksi itu tidak secara otomatis menimbulkan makanan.
Setiap bayi lapar, ia akan diberi makanan. Selama diberi makanan ini, bayi ini melihat, mencicip, mencium, dan merasa makanan itu, dan pengamatan-pengamatan ini disimpan dalam ingatannya. Melalui ulangan-ulangan, makanan menjadi terhubung dengan peredaan ketegangan. Proses yang menimbulkan suatu kenangan dari suatu ketegangan disebut proses primer (primary process).
Proses primer ini mencoba meredakan ketegangan dengan mendirikan apa yang oleh Freud disebut suatu identitas pengamatan (an identity of perception). Dengan identitas pengamatan ini Freud maksudkan, bahwa id menganggap suatu kenangan itu identik denan pengamatan sendiri.
Menurut Freud, id adalah sumber primer dari energi rohaniah dan tempat berkumpul naluri-naluri. Id lebih dekat hubungannya dengan tubuh dan proses-prosesnya daripada dengan dunia luar. Energinya berada dalam keadaan bergerak (mobil) sehingga energi itu dapat diredakan dengan segera atau dipindahkan dari suatu benda ke benda lain. Ia tidak berubah menurut masa; ia tidak dapat diubah oleh pengalaman, karena ia tidak ada hubungan dengan dunia luar. Akan tetapi id dapat dikontrol dan diawasi oleh ego.
Freud berbicara tentang id sebagai suatu kenyataan rohaniah yang sebenarnya. Yang dimaksudkan ialah, bahwa id adalah kenyataan subyektif yang primer, dunia batin yang ada sebelum seorang individu mempunyai suatu pengalaman tentang dunia luar.
Freud percaya, bahwa pengalaman-pengalaman yang diulangi secara berkali-kali dan secara intensif dalam banyak individu dari generasi turun temurun menjadi simpanan-simpaan yang tetap dalam id.
Id adalah dunia kenyataan yang subyektif dalam mana pengejaran kesenangan dan pencegahan penderitaan merupakan satu-satunya perbuatan yang berarti.
Freud mengakui bahwa id adalah bagian kepribadian yang tersembunyi dan tidak dapat dimasuki, dan sebagian kecil yang diketahui mengenai hal itu didapat sebagai hasil penyelidikan tentang impian dan gejala-gejala penyakit syaraf.
Seseorang misalnya yang bertindak secara impulsive untuk melempar batu ke jendela berada di bawah pengaruh id. Bersamaan dengan itu, seseorang yang mebuang banyak waktu untuk berkhayal dan bergerak dala awangan cita-cita, dikuasai oleh id-nya. Id tidak berpikir, ia hanya mengangankan atau bertindak.

Ego
Kedua proses yang dilalui id untuk meredakan ketegangan, yaitu gerak-gerik impulsive dan pembentukan gambaran (pemuasan keinginan) tidak cukup untuk mencapai tujuan evolusi yang besar menuju kelangsungan dan perbiakan. Hubungan timbale balik antara seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan suatu system rohaniah baru, yaitu ego.
Berlainan dengan id yang dikuasai oleh prinsip kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle). Tujuan prinsip kenyataan adalah untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda nyata yang akan memuaskan telah diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu bentuk kelakuan yang wajar. Prinsip kenyataan diladeni oleh suatu proses yang disebut Freud sebagai proses sekunder (secondary process), oleh karena proses ini berkembang sesudah dan melingkupi proses primer dari id. Proses sekunder terdiri dari usaha menemukan atau menghasilkan kenyataan dengan jalan suatu rencana tindakan yang telah berkembang melalui pikiran dan akal (pengenalan) Proses sekunder biasa disebut pemecahan soal atau pemikiran.
Proses sekunder menunaikan apa yang tidak dapat dilakukan oleh proses primer, yaitu untuk memisahkan dunia pikiran yang subyektif dari dunia kenyataan wujud yang obyektif. Proses sekunder tidak melakuka kesalahan seperti proses primer, ialah: menganggap gambaran suatu benda dan itu sendiri.
Setiap orang memiliki potensi-potensi pembawaan untuk berpikir dan menggunakan akalnya. Pelaksanaan potensi ini dicapai melalui pengalaman, latihan dan pendidikan.

Superego
Superego adalah cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian. Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nurani. Ego ideal sesuai dengan pengertian-pengertian anak tentang apa yang secara moril dianggap baik oleh orang tuanya. Agar superego itu mempunyai pengawasan terhadap anak seperti yang dmiliki orang tuanya, adalah penting bagi superego untuk mempunyai kekuatan untuk mendesakkan ukuran-ukuran morilnya, dengan jalan penghargaan dan hukuman. Penghargaan dan hukuman ini diberikan kepada ego, karena ego, disebabkan pengawasannya atas tindakan seseorang, dianggap bertanggung jawab untuk terjadinya tindakan-tindakan yang moril dan immoral.
Penghargaan dan hukuman rohaniah yang dipergunakan oleh super ego masing-masing adalah perasaan bangga dan perasaan bersalah atau perasaan kurang harga diri. Ego merasa bangga jika ia telah berkelakuan baik atau telah mengandung pikiran-pikiran yang baik, dan ia merasa malu tentang dirinya sendiri kalau ia telah mengalah pada godaan.
Superego adalah wakil dalam kepribadian dari ukuran-ukuran dan cita-cita tradisional masyarakat sebagai yang disampaikan oleh orang tua kepada anak-anak. Dalam hubungan ini harus diingat, bahwa superego anak itu bukanlah pencerminan dari kalakuan orang tua, tetapi pencerminan dari superego orang tua. Disamping orang tua, alat-alat masyarakat lainnya memberi bantuan dalam pembentukan superego anak. Guru, pendeta, polisi, dan siapa saja yang mempunyai kedudukan berkuasa atas anak .
Tujuan apakah yang diladeni oleh superego ini? Superego terutama meladeni tujuan untuk mengontrol dan mengatur gerak hati yang kalau dinyatakan secara sewenang-wenang akan membahayakan kemantapan masyarakat. Gerak hati itu adalah seks dan agresi.
Jika id dianggap sebagai hasil dari evolusi dan sebagai wakil rohaniah dari pembawaan biologis, dan ego sebagai hasil hubungan timbale baki dengan kenyataan yang obyektif dan ligkungan proses rohaniah yang lebih tinggi, maka superego dapat dianggap hasil sosialisasi dan adaptasi tradisi kebudayaan.
Ego dibentuk dari id dan super ego dibentuk dari ego. Ketiganya saling mempengaruhi. Id berkata, “saya mau itu”; superego berkata “alangkah buruknya”, dan ego berkata, “saya takut”.
Dalam tahun-tahun permulaan dari perumusan psikoanalisa yang menjadi pusat konsep teori Freud adalah alam tak sadar. Dalam rumusan kemudian, kebanyakan dari soal-soal yang dahulu diletakkan pada alam tak sadar itu telah menjadi id, dan perbedaan structural antara alam sadar dan alam tak sadar diganti dengan susunan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu id, ego dan superego. Alam sadar hanyalah suatu irisan yang tipis dari keseluruhan jiwa, sebagaimana halnya dengan gunung es, bagian yang terbesar daripadanya terletak di bawah sadar.
Dari uraian di atas, maka dapat dilihat bahwa kepribadian sebagai suatu system energy yang rumit dan bentuk energi yang mengatur kepribadian dan memungkinkannya melakukan pekerjaan disebut energi rohaniah. Darimana datangnya energi itu ? Ia datang dari energi rohaniah. Bagaimana terjadinya perubahan ini tidak diketahui. Tempat simpanan dari energi rohaniah itu adalah id. Energi dari id dipergunakan untuk memuaskan naluri-naluri poko dari kehidupan dan kematian. Dengan perantaraan mekanisme identifikasi, energi ditarik dari tempat simpanan dan dipergunakan untuk mendorong ego dan superego.

Jadwal Mata Kuliah Semester 3 Psikologi C

Hari    Jam    Ruangan    Mata Kuliah
Senin     III         C46          Akhlak Terapan
Senin     IV         C52          Psikologi Eksperimen
Selasa   III         C46           Psikologi Agama
Selasa   IV         Lt 3           Psikodiagnosti I ( Coution )
Rabu      I           B43          Psikometri
Rabu     III         C52          Psikologi Pendidikan
Kamis    II         C46          Psikologi Perkembangan
Kamis   III         C52          Psikologi Kepribadian
Jumat     II         C46          Psikologi Industri
Sabtu     V         C46          Psikologi Sosial

Jam ke :
I.    06.50 - 8.30
II.   08.30 - 10.10
III. 10.10 - 11.50
IV. 12.30 - 14.10
V.  14.10 - 15.50
VI. 16.20 - 18.00

Good Luck Friend !

Pengertian Psikologi Pendidikan ( Part 1 )

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1. Pengertian Psikologi

Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7)

Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.



William James (Syah, 1997/ hal. 8) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental



John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.



Caplin (Syah, 1997 / hal. 8) mendefinisikan psikologi sebagai

“..... the science of human and animal behavior, the study of of the organisme in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment”

(Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan lingkungan).



Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld (Sarwono dalam Syah, 1997 / hal.8) mendefinisikan psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.



Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.8) membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.



Syah (1997 / hal.9) membuat kesimpulan tentang pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.



2. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10)
Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10)
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan

Tardif (Syah, 1997 / hal. 10)
Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan)

Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction)

Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

3. Pengertian Psikologi Pendidikan
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.