Laman psikoread

Senin, 18 Oktober 2010

Tugas Sena

Nama Sena Septiana
Kelas C psikologi
NIM 1209600082


Tingkah laku Universal, Group specific, Idiosyncracies

Tingkah laku Universal
Tingkah Lauku Universal adalah tingkah laku yang bersifat umum atau tingkah laku yang dilakukan oleh setiap manusia
Contohnya : Setiap manusia membutuhkan kebutuhan sex dan untuk penyaluran hasrat biologis mereka.

Tingkah laku group specific
Tingkah laku Group specific adalah tingkah laku yang dilakukan oleh kelompok tertentu.

Contohnya : Hubungan seksual dalam pandangan Jawa merupakan sesuatu yang luhur, sakral, dan memilikifungsi untuk menjaga keharmonisan dan kelangsungan hidup manusia. Keharmonisan akan beraromakenikmatan tinggi jika menggunakan seluruh tubuh untuk mencari dan mengekspresikan kepuasansatu sama lain. Hubungan seksual demikian adalah seks yang sesungguhnya dan memberi arti yangsangat dalam. Seks memberikan nilai keharmonisan hidup. Pemenuhan seksual (sexual fulfilment) adalah suatuhal ketika keduanya mencapai suatu momen yang memabukkan (ecstasy)
gua garba. Tirta sinduretna merupakan lambang dari air mani atau sperma laki-laki
lingga yoni.
Lingga melambangkan falusatau penis, alat kelamin laki-laki.
Yoni melambangkan vagina, alat kelamin perempuan. Simbol-simbol ini sudah lama dipakai oleh masyarakat nusantara sebagai penghalusan atau pasemon dari hal yang dianggap jorok. Simbol lain seperti lesung alu, munthuk cobek, dan sebagainya juga bermakna sejenis.
Pelukisan seksual dalam khazanah filsafat Jawa dikenal dengan isbat curiga manjing warangka yang arti lugasnya adalah keris masuk ke dalam sarungnya.

Tingkah laku idiosyncracies
Tingkah laku idiosyncracies adalah tingkah laku yang dilakukan oleh sebagian orang yang “Istimewa”.
Contohnya : penderita Homosexual yang menyalurkan dengan cara berbagai macam. Homoseksual tulen. Jenis ini memenuhi gambaran stereotipik populer tentang lelaki yang keperemuan-perempuanan.
Homoseksual malu-malu, yakni kaum lelaki yang suka mendatangi wc-wc umum atau tempat-tempat mandi uap, terdorong oleh hasrat homoseksual namun tidak mampu dan tidak berani menjalin hubungan personal yang cukup intim dengan orang lain.
Homoseksual tersembunyi. Kelompok ini biasanya berasal dari kelas menengah dan memiliki status sosial yang mereka rasa perlu dilindungi dengan cara menyembunyikan homoseksulitas mereka.
Homoseksual situasional. Homoseksualitas jenis ini terjadi pada penderita hanya pada situasi yang mendesak dimana kemungkinan tidak mendapatkan partner lain jenis, sehingga tingkah lakunya timbul sebagai usaha menyalurkan dorongan seksualnya. Nilai tingkah laku ini dapat disamakan dengan tingkah laku onaniatau masturbasi.
Biseksual, yakni orang-orang ynang mempraktikkan baik homoseksualitas maupun heteroseksualitas sekaligus. Penderita homoseksualitas ini dapat mencapai kepuasan erotis optimal baik dengan sama jenis maupun dengan lawan jenis.
Homoseksual mapan. Sebagian besar kaum homoseksual menerima homoseksualitas mereka, memenuhi aneka peran kemasyarakatan secara bertanggung jawab, dan mengikat diri dengan komunitas homoseksual setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar